Oleh: Leonidas Vecky
Adoe
'NADA'
adalah tempat pemujaan bagi penganut aliran kepercayaan di Sabu. 'NADA' pertama
kalinya didirikan oleh KIKA GA/HAWU GA/KIKA LIRU (generasi ke-32) di KOLO MERABBU.
Kemudian
di masa generasi ke-42, MIHA NGARA, 'NADA' berkembang menjadi dua, yang satu
tetap di KOLO MERABBU, yang satunya lagi dibangun di KOLO TERIWU. Selanjutnya,
pada masa WAY WAKA (generasi ke-49) diadakanlah pembagian 5 wilayah adat dan
masing-masing wilayah adat tersebut juga didirikan/dibangunlah 'NADA'.
Pada
masa ROBO ABA (Generasi ke-55) di wilayah adat Habba/Seba terjadi pemindahan
'NADA' dari KOLO TERIWU ke NAMATA (Perkampungan Adat yang baru dibangun oleh
ROBO ABA). Tetapi dikisahkan, tidak semua barang keperluan ritual adat yang
dapat dipindahkan saat itu, termasuk EKU (salah satu alat penting dalam ritual
adat). EKU ini baru berhasil dibawa/dipindahkan ke NAMATA pada masa MATA LAY
(generasi berikut dari keturunan ROBO ABA). Sejak saat itulah NAMATA menjadi
'NADA AE' ('NADA Utama).
Dalam
perkembangan selanjutnya, selain 'NADA' di NAMATA ('NADA AE NAMATA'),
dibuat/dibangun lagi 'NADA' baru di RAE DANA ('NADA AE GURIKEBEU'). 'NADA' ini
juga diurus oleh MONE AMA RAI dari NAMATA.
Di
'NADA AE NAMATA sendiri, terdapat beberapa perlengkapan ritual seperti
altar-altar batu (batu-batu megalitik yang disakralkan bagi penganut aliran
kepercayaan), antara lain beberapa yang ikut dipindahkan dari NADA KOLO TERIWU,
sebagai berikut :
1. Wowadu PIGA HINA;
2. Wowadu NGALLU;
3. Wowadu LIRU BALLA;
4. Wowadu DAHI BALLA;
5. Wowadu LAWA RAI (batu peringatan terhadap HAWU MIHA di
TERIWU);
6. Wowadu KIKA GA;
7. Wowadu PETTI MA RATU KAHO; dan beberapa batu lainnya yang
semuanya berjumlah 14 buah batu-batuan megalitik yang disakralkan.
*)Mohon dikoreksi jika ada kesalahan penulisan